Kamis, 15 Februari 2018

Sering Mengkonsumsi Fast Food? Ini yang Terjadi Pada Tubuh Kamu

Anda tidak punya banyak waktu tapi Anda tetap harus menjaga asupan makanan? Ya, makanan cepat saji atau fast food adalah alternatifnya. Meski lebih unggul dalam hal kenyamanan dan kepraktisan, makanan cepat saji tidak selalu baik untuk tubuh. Karena itu, seluruh sistem organ dalam tubuh Anda merasakan dampak dari konsumsi makanan cepat saji. Apa?

Dampak makanan cepat saji terhadap kesehatan tubuh
Dilansir dari halaman Medical Daily, makan fast food sama banyaknya dengan cara meninggikan badan memasukkan bakteri ke dalam tubuh. Ini karena kandungan lemak dalam makanan cepat saji bisa mempengaruhi sistem kekebalan seseorang.

Ilmuwan mengujinya dengan cara uji sampel tikus yang diberi makanan yang tinggi lemak dan kalori namun rendah serat. Saat tikus memakannya, sistem kekebalan tubuh tikus merespon sama dengan kondisi infeksi bakteri di tubuh. Asupan makanan tidak sehat ini menyebabkan tubuh tikus menghasilkan sel kekebalan tertentu sebagai respons terhadap peradangan.

Periset berasumsi bahwa semakin lama sistem kekebalan tubuh dirangsang, hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya. Beberapa di antaranya adalah:

1. Dalam sistem pencernaan, jantung dan pembuluh darah
Kebanyakan makanan cepat saji, baik makanan atau minuman, mengandung banyak karbohidrat tapi rendah serat. Saat makanan ini masuk ke sistem pencernaan, karbohidrat terpecah menjadi glukosa dan masuk ke dalam darah. Makanya kadar gula darah bisa naik.

Organ pankreas merespons puncak glukosa dengan melepaskan hormon insulin. Insulin bertanggung jawab untuk mengangkut gula dan menyebarkannya ke seluruh bagian tubuh sebagai sumber energi.

Namun, semakin Anda mengkonsumsi makanan cepat saji, kadar gula darah akan meningkat secara drastis sehingga insulin akan terbebani. Akibatnya, hal ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang drastis, resistensi insulin dan risiko diabetes tipe 2.

Selain karbohidrat, makanan cepat saji juga mengandung sodium dan kolesterol yang menyebabkan rasa enak pada makanan. Namun, kondisi ini sangat berbahaya bagi penderita hipertensi (tekanan darah tinggi) dan penyakit jantung.

Pasalnya, kandungan kolesterol yang berlebihan bisa menumpuk di dinding arteri dan menyebabkan penyumbatan. Sedangkan diet tinggi sodium erat kaitannya dengan kenaikan tekanan darah. Akibatnya, tekanan darah meningkat dan risiko penyakit jantung meningkat.

2. Dalam sistem pernafasan
Seperti disebutkan di atas, kelebihan kalori dalam makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko penambahan berat badan dan obesitas. Tak hanya itu, obesitas juga bisa meningkatkan risiko masalah pernafasan, seperti asma dan sesak napas.

Pasalnya, lemak berlebih di tubuh bisa menekan organ jantung dan paru-paru. Ia akan lebih lelah dan akan kesulitan bernapas saat berjalan, menaiki tangga atau berolahraga.

Masalah sistem pernafasan terlihat lebih jelas pada anak-anak. Satu studi menemukan bahwa anak-anak yang suka makan makanan cepat saji (setidaknya tiga kali seminggu) lebih rentan terhadap penderitaan daripada mereka yang tidak.

3. Pada sistem saraf pusat
Makanan cepat saji adalah pengobatan kelaparan yang cepat, namun hati-hati dengan efek jangka panjangnya. Satu studi melaporkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan cepat saji berisiko lebih banyak mengalami depresi hingga 51 persen lebih banyak daripada sedikit atau tidak mengonsumsinya.

Seharusnya, hal ini karena kebanyakan makanan cepat saji mempengaruhi kesehatan pembuluh darah. Sementara otak Anda membutuhkan aliran darah yang lancar untuk memasok oksigen dan nutrisi. Oksigen dan nutrisi sangat penting bagi otak untuk menjalankan fungsinya dengan baik, termasuk pengaturan mood dan emosi.

4. Dalam sistem reproduksi
Salah satu efek paling mengejutkan dari makanan cepat saji adalah dampaknya pada kesuburan. Hal ini terkait dengan kandungan phthalate, zat kimia yang ditemukan pada makanan cepat saji yang dapat mengganggu hormon dalam tubuh. Satu studi menemukan bahwa tingginya kadar paparan phthalate dapat menyebabkan masalah reproduksi, salah satunya adalah risiko cacat lahir.

5. Pada kulit, rambut dan kuku
Setiap manfaat lari pagi makanan yang Anda makan dapat mempengaruhi kesehatan kulit Anda. Di zaman kuno, diduga makanan yang mengandung coklat dan makanan berlemak seperti pizza adalah sumber jerawat. Namun, karbohidrat baru-baru ini dipandang sebagai penyebab kenaikan kadar gula darah yang kemudian menyebabkan jerawat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Manfaat Luar Biasa Mengonsumsi Kolang Kaling Saat Ramadhan

Tanpa bulan suci Ramadhan, itu akan segera memasuki minggu ketiga. Selama 30 hari penuh, umat Islam di seluruh dunia menahan keinginan untuk...